HALBAR, JH – Amarah pengusaha speedboat di Halmahera Barat meledak! Aksi mogok massal digelar sebagai bentuk protes keras terhadap masuknya Kapal Cepat Cantika 08 di rute Ternate–Jailolo, Jumat (28/11/2025). Para pengusaha merasa dikhianati oleh Pemerintah Daerah (Pemda) yang dianggap melanggar kesepakatan awal.
Ketua Asosiasi Speedboat Halmahera Barat, Lon Abdul Gafur, dengan nada geram mengungkapkan kekecewaannya. Ia menuding Pemda telah ingkar janji terkait operasional kapal cepat yang berpotensi mematikan usaha lokal.
“Kami sudah beri lampu hijau untuk Cantika 08 beroperasi sementara, tapi dengan satu syarat: dialog terbuka dan skema operasional yang adil. Nyatanya? Pemda main belakang, tanpa koordinasi, langsung kasih izin!” ujar Lon dengan nada tinggi.
Lon menegaskan bahwa asosiasi tidak anti-persaingan, tapi menolak keras praktik bisnis yang tidak sehat. Ia khawatir jika Kapal Cepat Miko Natalia kembali beroperasi setelah naik dok, maka akan ada dua kapal cepat yang berebut penumpang di rute yang sama.
“Kalau sudah dua kapal cepat, perang tarif tidak bisa dihindari. Yang mati siapa? Ya, pengusaha speedboat kecil yang modalnya pas-pasan. Pemda mau tanggung jawab?” tanyanya dengan nada sinis.
Para pengusaha speedboat menilai keberadaan dua kapal cepat akan menciptakan persaingan yang tidak sehat dan mengancam keberlangsungan usaha mereka. Mereka menuntut agar hanya satu kapal cepat yang beroperasi di rute Ternate–Jailolo.
Aksi mogok ini adalah bentuk ultimatum kepada Pemda dan DPRD untuk segera membuka ruang dialog resmi. Para pengusaha bersikeras akan terus melakukan aksi mogok hingga ada kejelasan terkait regulasi operasional kapal cepat di jalur Ternate – Jailolo.
“Kami tidak akan mundur sampai tuntutan kami dipenuhi. Kami siap berjuang sampai titik darah penghabisan untuk melindungi mata pencaharian kami!” tegas Lon dengan nada berapi-api.
Para pengusaha speedboat memastikan aksi mogok ini akan berlangsung hingga ada kejelasan dari Pemda dan DPRD. Mereka siap menghadapi segala risiko demi mempertahankan hak mereka.
“Ini bukan soal uang semata, tapi soal harga diri dan martabat kami sebagai pengusaha lokal. Kami tidak akan biarkan Pemda mempermainkan kami!” pungkas Lon dengan nada penuh amarah.
Dengan aksi mogok ini, para pengusaha speedboat Halbar mengirimkan pesan yang jelas dan tegas kepada Pemda: jangan main-main dengan nasib rakyat kecil! Perang tarif sudah di depan mata, dan mereka siap bertempur
