Halteng ‘Sesak Napas’: Tambang Bikin Abu, Pemerintah Jadi Patung 

HALTENG JT, – Kabar buruk dari Halmahera Tengah! Warga kini hidup dalam “kepungan abu” akibat truk tambang ugal-ugalan. Jalanan berselimut debu tebal, rumah-rumah kotor, dan yang paling parah: kesehatan warga terancam! Pemerintah daerah? Seolah tutup mata!

“Setiap hari kami bersihkan rumah dari abu. Mata perih, tenggorokan gatal. Truk-truk itu seenaknya lewat tanpa penutup!” keluh seorang warga Desa Nurweda yang geram. Ini bukan keluhan baru. Warga sudah lama resah, tapi tak digubris.

Akademisi Unkhair Ternate, Dr. Muamil Sunan, mengecam keras. “Ini bukan sekadar sopir truk yang lalai. Ini polusi struktural akibat pemerintah yang tidak becus mengawasi!” tegasnya. Ia mengingatkan, transportasi tambang harus memenuhi standar keselamatan ketat. Terpal penutup, pembatasan tonase, dan penyiraman jalan adalah wajib

“Masyarakat Halteng setiap hari menghirup debu halus. Ini bisa menyebabkan penyakit pernapasan kronis! Pemerintah harus bertindak cepat sebelum terjadi krisis kesehatan!” desak Dr. Muamil. Ia menuntut tindakan tegas, bukan sekadar imbauan.

Kondisi ini juga memukul ekonomi warga. Toko-toko di pinggir jalan penuh debu. Barang dagangan jadi kotor. “Barang jualan kami penuh abu karena truk-truk itu. Bahkan, banyak material yang berjatuhan di jalan, membuat debu semakin parah,” ujar seorang pemilik toko.

Hingga kini, dinas terkait belum memberikan komentar. Masyarakat Halteng menuntut hak atas lingkungan yang bersih dan sehat. Mereka berharap pemerintah daerah segera bertindak nyata. Jangan biarkan Halteng jadi “zona abu”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *